MAKALAH
“KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN”
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna atas Rahmat dan
Karunia-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini.
Makalah
ini disusun dalam rangka memperluas ilmu tentag Jaringan Komputer dan untuk
memunuhi tugas Mata Kuliah di Kalianda
Lampung Selatan yang penulis sajikan.
Semoga
dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun orang lain. Penulis menyadari bahwa
Makalah Kewirausahaan ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan Makalah
ini.
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
A.
Latar Belakang .....................................................................
B.
Landasan Teori .....................................................................
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................
A.
Komukasi Data .....................................................................
B.
Jenis-Jenis Komunikasi Data ................................................
C.
Pengkabelan .........................................................................
D.
IP ADDRES dan SUBNETTING .......................................
BAB III PENUTUP ................................................................................
A.
Kesimpulan ...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Maraknya internet sudah tidak
bisa di bendung lagi dikarenakan maraknya globalisasi di Indonesia.
Pertanyaannya, Apakah kita tahu perangkatnya atau hanya mampu menggunakannya
saja? Jawabannya ada dalam diri Anda sendiri. Apakah sudah merasa puas dengan
hanya menggunakannya saja tanpa mengerti sedikit lebih dalam tentang internet
itu?
Yang pasti, internet adalah
salah satu komunikasi data yang sangat marak di kalangan masyarakat umum. Apa
itu komunikasi data? Jawabannya ada di dalam makalah yang sedang Kita pelajari
ini. Dan yang pasti adalah internet adalah jaringan yang menghubungkan
masyarakat seluruh dunia pada umumnya. Namun, apakah sudah tahu dan mengerti
apa itu jaringan?
Oleh karena itu, Kami telah
meneliti bahwa masyarakat yang berumur diatas 40 tahun mayoritas adalah orang
yang tidak tahu. Dengan ini Kami telah mengambil kesimpulan bahwa masyarakat
yang belum mengerti tentang pentingnya mengetahui apa yang Kami sampaikan itu
sangatlah perlu.
B. Landasan
Teori
Jaringan Komputer
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiriatas komputer-komputer
yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi
(surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web). Tujuan dari jaringan komputer adalah Agar dapat mencapai tujuannya, setiap
bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).
Pihak
yang meminta/menerima layanan disebut klien (client)
dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server,
dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan
komputer. Dua buah komputer yang
masing-masing memiliki sebuah kartu
jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai
medium transmisi data, dan
terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan
membentuk sebuah jaringan
komputer yang sederhana.: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka
diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai
peralatan interkoneksinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Komunikasi Data
Komunikasi
data adalah pertukaran data antara dua perangkat melalui beberapa bentuk media transmisi seperti kabel kawat. Untuk
terjadinya data komunikasi, perangkat harus
berkomunikasi menjadi sebuah bagian dari sistem komunikasi, yang terdiri
dari kombinasi dari hardware ( peralatan fisik ) dan perangkat lunak ( program
). Efektivitas sistem komunikasi data tergantung pada empat karakteristik yang
mendasar: pengiriman, akurasi, ketepatan
waktu, dan jitter.
1. Karakteristik dasar komunikasi data:
a.
Pengiriman
Sistem
harus mengirimkan data ke tujuan yang sesuai. Data harus diterima oleh
perangkat yang dimaksudkan atau pengguna dan hanya oleh perangkat atau
pengguna.
b.
Akurasi
Sistem
harus memberikan data yang akurat. Data yang telah diubah dalam transmisi dan
meninggalkan sumber,data yang tidak dikoreksi tidak dapat digunakan.
c.
Ketepatan Waktu
Sistem
harus mengirimkan data pada waktu yang tepat. Terlambat nya dikirimkannya data
maka tidak akan berguna. Dalam kasus video dan audio, pengiriman waktu yang
tepat berarti memberikan data seperti yang diproduksi atau seperti aslinya,
dalam urutan yang sama ketika dibuat, dan tanpa penundaan yang signifikan.
Semacam ini disebut pengiriman transmisi real-time.
d.
Jitter
Jitter
mengacu pada variasi waktu kedatangan paket. Ini adalah keterlambatan yang
tidak merata dalam pengiriman paket audio atau video. Sebagai contoh, mari kita
asumsikan bahwa paket video yang dikirim setiap 3D ms. Jika beberapa dari paket
datang dengan delay 3D ms dan yang lain dengan delay 4D ms, akan menghasilkan
kualitas yang tidak merata dalam video tersebut.
2.
Komponen Komunikasi
Data
Sebuah
sistem komunikasi data memiliki lima komponen:
1.
Pesan
Pesan
adalah informasi ( data) untuk dikomunikasikan. Bentuk populer dari informasi
termasuk teks, angka, gambar, audio, dan video.
2.
Pengirim
Pengirim
adalah perangkat yang mengirimkan pesan data. Hal ini dapat berupa komputer,
workstation, handset telepon, kamera video, dan sebagainya.
3.
Penerima
Penerima
adalah perangkat yang menerima pesan. Hal ini dapat berupa komputer,
workstation, handset telepon, televisi, dan lain.
4.
Media transmisi
Media transmisi adalah
jalur fisik dimana pesan berjalan dari pengirim ke penerima. Beberapa contoh
media transmisi termasuk kabel twisted-pair, kabel koaksial, kabel serat optik,
dan gelombang radio.
5.
Protokol
Protokol
adalah seperangkat aturan yang mengatur komunikasi data. Ini merupakan
kesepakatan antara perangkat yang saling berkomunikasi. Tanpa protokol, dua
perangkat mungkin akan terhubung tapi tidak dapat berkomunikasi, orang yang
berbicara Prancis tidak dapat dipahami oleh orang yang berbicara bahasa Jepang.
B.
Jenis-Jenis Komunikasi Data
Secara umum ada dua jenis komunikasi data,
yaitu:
Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai
aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis
ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial antara lain: Sambungan Data
Langsung (SDL),Frame Relay, VPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
2.
Melalui
Satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya.
Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau
lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun
membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan
lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh
radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan
yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.:
C.
Pengkabelan
1.
Pengertian
Pengkabelan
Kabel Jaringan
adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari server ke
swich dan yang lainya.kabel jaringan juga bisa sebagai perantara
pengguna dengan pengguna lainya dalam satu wilayah lokal seperti (warnet, kantor
perusahaan dll).
selain itu kabel
jaringan juga bisa disebut dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang
sering digunakan untuk LAN dan kabel telpon. Kabel UTP sendiri terdiri dari
empat warna konduktor tembaga yang setiap pasangannya berpilih. Kabel UTP
terhubung ke perangkat melalui konektor modular yaitu 8 pin yang biasa kita
sebut sebagai RJ-45, dan semua protokol LAN dapat beroprasi melalui kabel UTP.
Dan kebanyaka perangkat LAN dilengkapi oleh konektor RJ-45.
Di dalam dunia IT
kabel UTP juga bisa disebut dengan kabel LAN (Local Area Network)
2. Jenis-jenis
kabel jaringan computer :
a. Kabel Coaxial
Kabel
Coaxial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi.
Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor
tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup
bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian
inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang
selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir
untuk menghindari dari goresan kabel. Beberapa jenis kabel coaxial lebih besar
dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih
jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.
Karakteristik kabel coaxial :
1. Kecepatan dan keluaran 10 – 100 MBps
2. Biaya Rata-rata per node murah
3. Media dan ukuran konektor medium
4. Panjang kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter (medium)
1. Kecepatan dan keluaran 10 – 100 MBps
2. Biaya Rata-rata per node murah
3. Media dan ukuran konektor medium
4. Panjang kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter (medium)
Jaringan
yang menggunakan kabel coaxial merupakan jaringan dengan biaya rendah, tetapi
jangkauannya sangat terbatas dan keandalannya juga sangat terbatas. Kabel
coaxial pada umumnya digunakan pada topologi bus dan ring.
b. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel
Unshielded Twisted Pair (UTP) merupakan sepasang kabel yang di-twist/dililit
satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik yang dapat
terdiri dari dua, empat atau lebih pasangan kabel (umumnya yang dipakai dalam
jaringan komputer terdiri dari 4 pasang kabel / 8kabel). UTP dapat mempunyai
transfer rate 10 Mbps sampai dengan100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek
yaitu maximum 100m.
Terdapat 5
kategori kabel UTP :
1. Category (CAT) 1
Digunakan
untuk telekomunikasi telepon dan tidak sesuai untuk transmisi data.
2. Category (CAT) 2
Jenis UTP
ini dapat melakukan transmisi data sampai kecepatan 4 Mbps.
3. Category (CAT) 3
Digunakan
untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 10 Mbps.
4. Category (CAT) 4
Digunakan
untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 16 Mbps
5. Category (CAT) 5
Merupakan
jenis yang paling popular dipakai dalam jaringan komputer di dunia pada saat
ini. Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan
100 Mbps.
c. Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
Secara
fisik kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar
dimulai dari kontruksi kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau alumunium
foil yang khusus dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik. Kekurangan kabel
STP lainnya adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang memproduksi dan
lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam penanganan fisiknya.
d. Kabel Serat Optik (Fiber Optik)
Jenis kabel
fiber optic merupakan kabel jaringan yang jarang digunakan pada instalasi
jaringan tingkat menengah ke atas. Pada umumnya, kabel jenis ini digunakan pada
instalasi jaringan yang besar dan pada perusahaan multinasional serta digunakan
untuk antar lantai atau antar gedung. Kabel fiber optic merupakan media
networking medium yang digunakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Fiber
Optic harganya lebih mahal di bandingkan media lain.
Fiber Optic
mempunyai dua mode transmisi, yaitu single mode dan multi mode. Single mode
menggunakan sinar laser sebagai media transmisi data sehingga mempunyai
jangkauan yang lebih jauh. Sedangkan multimode menggunakan LED sebagai media
transmisi.
3. Perbedaan Kabel Straight dan Cross
a.
Kabel Straight
merupakan kabel yang
memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan
standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga
dipakai sesuai standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
• Menghubungkan antara
Komputer dengan Switch
• Menghubungkan
Komputer dengan LAN pada Modem Cable/DSL
• Menghubungkan Router
dengan LAN pada Modem Cable/DSL
• Menghubungkan Switch
ke Router
• Menghubungkan Hub ke
Router
b.
Kabel Crossover
merupakan kabel yang
memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung lainnya. Kabel cross
digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan
standar kabel cross.
Contoh penggunaan kabel
crossover adalah sebagai berikut :
• Menghubungkan 2 buah
Komputer secara langsung
• Menghubungkan 2 buah
Switch
• Menghubungkan 2 buah
Hub
• Menghubungkan Switch
dengan Hub
• Menghubungkan Komputer
dengan Router
Dari 8 buah kabel yang
ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4
buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin
no 1,2,3 dan 6.
4. Cara Membuat Kabel Jaringan
a. Alat-alat
Tank Crimping adalah alat untuk memotong kabel UTP dan
untuk menjepit ujung konektor,dan ini sangat penting sekali bagi kita yang
ingin belajar cara mengcrimping kabel,alat ini bentuknya hampir sama dengan
Tank biasa yang sering kita lihat atau temui.
|
UTP
|
Kabel
UTP kita gunakan untuk saling menghubungkan jaringan internet dan di dalam
kabel UTP ini terdapat 8 helai kabel kecil yang berwarna-warni.
|
3.
Konektor RJ-45 |
Konektor adalah alat yang kita pasang pada ujung kabel
UTP tujuanya agar kabel dapat kita pasang pada port LAN. Konektor RJ-45 harus
dipasangkan pada ujung kabel UTP apabila tidak maka Kabel UTP tidak akan
berguna.
|
LAN Tester adalah alat untuk menguji hasil crimpingan
kabel kita, kalau krimpingan kita salah maka lampu di Cable Tester ini tidak
akan menyala dan kalau hasil crimpingan kita sudah benar maka lampu di Cable
Tester akan menyala dengan otomatis,jadi alat ini sangat berguna bagi kita
untuk mengetahui hasil crimpingan kita.
|
b. Membuat
Kabel Straight UTP
1.
Kupas
bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm.
2.
Buka
pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar gambar.
3.
Setelah
urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
4.
Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar
tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah
benar dengan posisi sebagai berikut:
·
Orange Putih pada Pin 1.
·
Orange pada
Pin 2.
·
Hijau Putih pada Pin 3.
·
Biru pada Pin 4.
·
Biru Putih pada Pin 5.
·
Hijau pada Pin 6.
·
Coklat Putih pada Pin 7.
·
Coklat pada Pin 8.
5.
Lakukan crimping menggunakan crimping tools,
tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah
“menggigit” tiap-tiap kabel. biasanya akan terdengar suara "krik".
Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain.
Langkah terakhir adalah mengecek kabel yang sudah kita buat tadi dengan
menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor
RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan
semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
c.
Membuat Kabel Cross UTP
Membuat kabel cross memiliki langkah yang hampir sama dengan
kabel straight, perbedaan hanya terletak pada urutan warna dari kedua ujung
kabel. Berbeda dengan kabel straight yang memiliki urutan warna sama di kedua
ujung kabel, kabel cross memiliki urutan warna yang berbeda pada kedua ujung
kabel.
-
Ujung Pertama sama dengan kabel straight :
• Orange pada Pin 2.
• Hijau Putih pada Pin 3.
• Biru pada Pin 4.
• Biru Putih pada Pin 5.
• Hijau pada Pin 6.
• Coklat Putih pada Pin 7.
• Coklat pada Pin 8.
-
Untuk ujung kabel yang Kedua, susunan warnanya berbeda dengan
ujung pertama. Adapun susunan warnanya adalah sebagi berikut:
• Hijau Putih pada Pin 1.
• Hijau pada Pin 2.
• Orange Putih pada Pin 3.
• Biru pada Pin 4.
• Biru Putih pada Pin 5.
• Orange pada Pin 6.
• Coklat Putih pada Pin 7.
• Coklat pada Pin 8.
Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP
yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru)
ikut masuk kedalam konektor.
D.
IP ADDRESS dan SUBNETING
1.
Ip Address
IP Adress
merupakan deretan bilangan biner di antara 32 bit hingga 128 bit yang dipakai
sebagai media untuk mengidentifikasi untuk setiap perangkat komputer yang
terhubung pada jaringan komputer (intranet / internet). Bilangan biner 32 bit
dipakai untuk setiap IP Address versi IPv4, sedangkan bilangan biner 128 bit
digunakan untuk setiap versi IP Address IPv6.
IP Address
nantinya akan berguna sebagai data identifikasi setiap device (komputer dan
perangkat lainnya) yang terhubung ke jaringan komputer yang memanfaatkan
internet protocol sebagai media penghubungnya.
a. Fungsi IP Address
1.
Alat Identifikasi Host atau antar muka pada jaringan
komputer.
Fungsi
IP Address yang pertama adalah sebagai alat identifikasi host ataupun antar
muka jaringan komputer. Jika diilustrasikan seperti kehidupan nyata, maka IP
Address berfungsi sebagai nama ataupun identitas seseorang. Dalam hal ini,
seperti halnya nama, setiap komputer memiliki IP Address yang unik da berbeda
antara datu dengan yang lainnya (yang terkoneksi pada satu jaringan komputer).
2.
Alamat Lokasi
Jaringan
Fungsi
IP Address yang kedua adalah sebagai penunjuk alamat lokasi jaringan. Jika kita
ilustrasikan kembali dalam kehidupan nyata, maka IP address dapat
diilustrasikan sebagai penunjukkan alamat rumah tempat tinggal seseorang. IP
Address akan menunjukkan lokasi keberadaan sebuah komputer, berasal dari daerah
mana, ataupun negara mana. Dalam hal ini, seperti halnya dalam kehidupan nyata,
ada rute / jalan yang harus ditempuh agar data yang diinginkan bisa sampai ke
komputer yang ingin dituju.
b. Kelas-kelas pada IP Adress
1.
Kelas A
IP Address kelas A digunakan untuk sedikit
jaringan dengan jumlah host yang sangat banyak. IP Address kelas ini biasanya
digunakan untuk jaringan-jaringan komputer yang tidak terlalu padat lalu lintas
trafictnya.
2.
Kelas B
IP Address kelas B digunakan pada jaringan
yang berukuran sedikit lebih besar / sedang dari IP Address kelas A.
Network IP kelas B biasanya mampu menampung sekitar 65.000 an host.
3.
Kelas C
IP Address kelas C memiliki kemampuan yang
paling besar dibandingkan dengan dua kelas yang sebelumnya. IP Address kelas ini
mampu dibentuk oleh lebih dari 2 juta network.
2.
Subnetting
Subnetting
adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang
disebut "subnet." Setiap subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk
jaringan-sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung satu
router -router dalam jaringan multi).
Mengapa harus melakukan subnetting? Ada
beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah
sebagai berikut:
·
Untuk mengefisienkan alokasi IP Address
dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
·
Mengatasi masalah perbedaan hardware dan
media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat
mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap
network memiliki address network yang unik.
·
Meningkatkan security dan mengurangi
terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Penghitungan subnetting bisa dilakukan
dengan dua cara yaitu binary yang relatif lambat dan cara penghitungan bahwa 24
bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet
masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini
yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan
pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang
subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah
Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.khusus
yang lebih cepat. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun
adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24. Penjelasanya adalah bahwa IP address
192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Kenapa bisa seperti ?maksud /24
diambil dari
Contoh Subnetting Pada Ip Address Kelas A, B dan C
a.
Contoh kasus Subnetting yang
terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 10.0.0.0/16
SUBNETTING PADA IP
ADDRESS CLASS A
Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet
terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A
adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Analisa:
10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask
/16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534
host
Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet
lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
b.
Contoh kasus Subnetting yang terjadi
dengan sebuah NETWORK ADDRESS172.16.0.0/18 dan 172.16.0.0/25.
SUBNETTING PADA IP
ADDRESS CLASS B
Berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama
persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung
ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat.
Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet
keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1,
2, 3, dst.
·
Contoh network address 172.16.0.0/18
Analisa:
172.16.0.0 berarti
kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000
(255.255.192.0).
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 2x,
dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet
adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet
= 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada
2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
Blok Subnet = 256 – 192
= 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet
lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
·
Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa:
172.16.0.0 berarti
kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000
(255.255.255.128).
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 29 =
512 subnet
Jumlah Host per Subnet
= 27 – 2 = 126 host
Blok Subnet = 256 – 128
= 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
c. Contoh kasus Subnetting
yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS192.168.1.0/26
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Analisa :
192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet
Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan :
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk
kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4
subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y
adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir
subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet
terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi,
komunikasi data danjaringan yang sedang kita hadapi tidak terlepas dari kinerja
perangkat – perangkat diatas. Dan tentunya pengembangan – pengembangan
perangkat tersebut tidak pernah berhenti. Dikarenakan penggunaan internet yang
semakin menyebar di Dunia. Namun perlu kita ingat bahwa perangkat –perangkat
tersebut tidak akan bekerja semaksimal mungkin tanpa kinerja software –
software pendukung. Oleh karena itru, kita sebagai penerus pengembang software
Indonesia jangan sampai berhenti mengembangkan. Bahkan Kita harus menguasai
perkembangan teknologi Dunia. Dan menjadi penentu teknologi ter-update dan
mutakhir.
No comments:
Post a Comment